Senin, 30 Maret 2009

Insekta



Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.

Ciri-ciri
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
Kepala dengan:
a.Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
b.Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
Dada ( thorax ) terdiri atas tiga ruas, yaitu :
Prothorax
Mesothorax
Metathorax
Pada segmen terdapat sepasang kaki.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya,yakni :
Kaki untuk menggali ( anjing tanah )
Kaki untuk meloncat ( belalang )
Kaki untuk berenang ( kumbang air )
Kaki untuk pengumpil serbuk sari
Kaki untuk berjalan ( kumbang tanah )
Kaki untuk memegang ( belalang sembah )

Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
Sistem peredaran darah terbuka.
Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
Tempat hidup di air tawar dan darat.
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.

Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu:
Hemimetabola
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Telur
Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
-Achyptera atau Isoptera
-Orthoptera (bersayap lurus)
-Odonata -Hemiptera (bersayap setengah)
-Homoptera (bersayap sama)

Holometabola.
Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu:
1. Neuroptera (bersayap jala)
2. Lepidoptera (bersayap sisik)
3. Diptera (bersayap sepasang)
4.Coleoptera (bersayap perisai)
5. Siphonopte (bangsa pinjal)
6. Hymenoptera (bersayap selaput)


Peranan Insekta
Insecta yang menguntungkan

Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.


Insecta yang merugikan

Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.

Read More..

Jumat, 27 Maret 2009

Aves


Ciri-ciri Aves
1. Badan dilindungi oleh bulu
2. Pada pangkal paruh terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak, disebut sera
3. Tulangnya relatif ringan
4. Hidup di darat sampai ketinggian kira-kira 6.000m
5. Bisa menetaap dan berimigrasi

Klasifikasi
1. Rosares (Galliformes)
Gallus domestica (ayam)
Pavo cristatus

2. Ratites (Palaeognathae)
Struthioniformes
Casuariiformes (kasuari)

3. Anseriformes (burung perenang)
Cygnus sp.(angsa)
Anas playrhynchos

4. Ciconiiformes
Araeola sp.
Phoenicopterus ruber (kuntul)

5 Coraciiformes (burung raja)
Alcedo meninting

6. Columbiformes (burung merpati)
Columba fasciata
Goepelia striata

7. Apodiformes (burung dengung)
Archilochus colubris

8. Oscines (passeriformes)
Passer montanus
Sturnidae jalla
Paradisea apoda


Peranan Aves
1. Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
2. Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue
3. Membuka lapangan kerja
4. Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya
5. Sebagai predator alami
6. Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa
7. Sebagai bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis
8. Burung dilatih dan dilombakan




Read More..

Amphibia


Ciri umum Kelas Amphibia
Hidup dengan dua habitat, darat dan air
termasuk hewan poikiloterm (berdarah dingin)
tubuh terdiri dari kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor
tubuh berlendir
mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut yang disebut koane
di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V. penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut Eustrachius
Endoskeleton mempunyai kolumna vertebratis (ruas tulang belakang)
Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit

Klasifikasi
Ordo Urodela (Caudata)
Ciri-ciri:
kepala ekor kaki sama besar
bentuk larva sama besar dengan dewasa
larva bernafas dengan insang
dewasa bernafas dengan paru-paru
Contoh: Axoloti mexicanum

Ordo Apoda (Gymnophiona)
Ciri-ciri:
Bentuk mirip cacing
Ekor pendek, kulit lunakdan menghasilkan cairan
sisik terpendam dalam kulit
Mempunyai tentakeldinantara mata dan hidungnya
Mata tidak berkelopak
Contoh: Ichthyophis glautinosus (salamender cacing)


Ordo Anura (Salientia)
Ciri-ciri:
Amfibi tidak berekor
Tubuh terbagi atas kepala dan badan, tidak mempunyai leher
Kaki depan pendek dan kaki belakang besar
mempunyai selaput renag diantara jari
Contoh: katak hijau (Rana pipiens)

Peranan
Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung
Untuk tes kehamilan
Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa
Membantu membinasahkan nyamuk
Untuk dikonsumsi
Sebagai natural biological control



Read More..

Pisces


Ciri umum
Hidup di air
Bersisik dan berlendir
Berenang dengan menggunakan sirip
Bernafas dengan insang
Alat pencernaan sempurna

Klasifikasi
Kelas Agnatha
mempunyai rahang
Tidak kulit tidak bearsisik
Parasit pada kian besar
mulut berbentuk lingkaran
Mempunyai lidah

Kelas Chondrichthyes
Mulut dan lubang hidung terletakdi bagian ventral
Mempunyai lidah dan rahang
Kulit bersisik plakoid dan berlendir
Mempunyai dua pasang sirip dan sirip ekor
Terdapat kloaka

Kelas Osteichthyes
Mulut berahang
Bergigi dan berlidah
Kulit berlendir, dan bersisik
Terdapat gelmbung renang
Hidup di rawa dan laut juga air tawar

Peranan
Sumberprotein hewahi dan vitamin A
Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh
bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak)
bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat
sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak

Read More..

Arachnida


Nama kelas arachnida berasal dari kata arachne= laba-laba. Anggotanya meliputi kalajengking, laba-laba, dan tungau

Ciri
Tubuh terdiri dari atas efalotaraks dan abdomen (perut).
Memiliki empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks. Bagian abdomen tidak memiliki kaki.
Memiliki dua pasang alat mulut, yaitu sebagai berikut:
-Sepasang kelisera
-Sepasang pedipalpus

Alat pernafasan berupa paru-paru buku.
Jenis kelamin terpisah.
Pembuahan secara internal.

Klasifikasi
Kelas arachnida dapat di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu sebagai berikut
-Ordo Spcorpid
Ordo ini meliputi segala macam golongan kala.
-Odo Araneae
Ordo ini meliputi bangsa laba-laba.
-Ordo Acarima
Ordo ini meliputi jenis laba-laba yang bersifat parasit dan merugikan manusia.

Struktur tubuh
Tubuh arachnida terpagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan badan belakang (abdomen). Antara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut pedisel. Pada bagian kepala-dada terdapat 4 pasangkaki, juga terdapat dua alat mulut, yaitu sebagai berikut.
1) Alat sengat (chelicela = kelisera)
2) Alat cepit (pedipalpus)



Read More..

Nemathelminthes







Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang; Helminthes = cacing.
Jadi pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig.

Ciri
Tubuh berbentuk gilig atau seperti batang dan tidak bersegmen, mempunyai selom semu (pseudoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga tampak mengkilat.

Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anus. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait.

Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi.
Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah.

Sistem Reproduksi
Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual.

Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Vertebrata

1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
2. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3. Enterobius atau Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
4. Filaria atau Wucheria bancrofti (penyebab kaki gajah)





Siklus hidup Ascaris

• Cacing dewasa hidup dalam usus halus manusia.
• Telur yang mengandung embrio keluar bersama feses.

Telur dapat termakan oleh manusia melalui makanan yang terkontaminasi dan menetas di usus. Kemudian larva menembus dinding usus, masuk dalam peredaran darah menuju paru-paru. Dari paru-paru, larva keluar dan sampai ke faring. Bila tertelan akan masuk ke usus halus dan berkembang biak sampai dewasa di sana. Infeksi cacing ini dengan cara pasif. Cacing ini akan menghisap makanan di usus manusia.


Setelah Anda mempelajari siklus hidup cacing Ascaris ini, cobalah diskusikan dengan kelompok belajar Anda, mengapa anak-anak lebih banyak terserang dan tertular oleh cacing itu. Kaitkanlah dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan serta sifat-sifat dari telur Ascaris itu sendiri.

Necator sp
Cacing tambang ada dua macam yaitu:
Ancylostoma duodenale (terdapat di daerah tropika Asia dan Afrika)
Necator americanus (terdapat di daerah tropika Amerika)

Daur hidup cacing tambang:
Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia. Di tempat lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang disebut rhabditiform. Kemudian larva ini berubah menjadi filariform yang dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus. Peristiwa ini disebut infeksi aktif. Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah kembali.
Selain dengan cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu bila kista (larva berdinding tebal) tertelan bersama makanan.

Read More..

Porifera Lagi.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:
tubuhnya berpori (ostium)
tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan

Ciri-ciri anatominya antara lain:
memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit

Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas.
1. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat. Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia.
2. Kelas Hexatinellida Kerangka tubuh
Kelas Hexatinellida berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium.
3. Kelas Demospongia
Kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp. Dari ketiga kelas di atas, menurutmu kelas manakah yang bermanfaat untuk manusia?

Peranan Porifera
Secara ekonomis, Porifera tidak mempunyai arti penting. Hewan Demospongia yang hidup di laut dangkal dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya spons untuk mandi dan pembersih kaca,tubuh porifera yang mati dapat digunakan untuk hiasan.

Read More..

Platyhelmintes

Ciri-ciri Umum Platyhelminthes


Platyhelminthes memiliki tubuh pipih, lunak dan epidermis bersilia. Cacing pipih ini merupakan hewan tripoblastik yang tidak mempunyai rongga tubuh (acoelomata). Hidup biasanya di air tawar, air laut dan tanah lembab. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Cacing parasit ini mempunyai lapisan kutikula dan silia yang hilang setelah dewasa. Hewan ini mempunyai alat pengisap yang mungkin disertai dengan kait untuk menempel.

Sistem pencernaan
Sedangkan sistem pencernaannya tidak sempurna, tanpa anus. Contoh Platyhelmintes adalah Planaria. Planaria mempunyai sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, faring, usus (intestine) yang bercabang 3 yakni satu cabang ke arah anterior dan 2 cabang lagi ke bagian samping tubuh. Percabangan ini berfungsi untuk peredaran bahan makanan dan memperluas bidang penguapan. Rata PenuhPlanaria tidak memiliki anus pada saluran pencernaan makanan sehingga buangan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut.

Sistem ekskresi
Pada cacing pipih terdiri atas dua saluran eksresi yang memanjang bermuara ke pori-pori yang letaknya berderet-deret pada bagian dorsal (punggung). Kedua saluran eksresi tersebut bercabang-cabang dan berakhir pada sel-sel api (flame cell).Sistem saraf berupa tangga tali yang terdiri dari sepasang ganglion otak di bagian anterior tubuh. Kedua ganglia ini dihubungkan oleh serabut-serabut saraf melintang dan dari masing-masing ganglion membentuk tangga tali saraf yang memanjang ke arah posterior. Kedua tali saraf ini bercabang-cabang ke seluruh tubuh.

Sistem reproduksi
Reproduksi pada cacing pipih seperti Planaria dapat secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh. Sedangkan reproduksi seksual (generatif) dengan peleburan dua sel kelamin pada hewan yang bersifat hemafrodit. Sistem reproduksi seksual pada Planaria terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis.

KLASIFIKASI
Platyhelminthes (cacing pipih) dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestroda.
Berikut akan dijelaskan satu-persatu:

Turbellaria
Hewan dari kelas Turbellaria memiliki tubuh bentuk tongkat atau bentuk rabdit (Yunani : rabdit = tongkat). Hewan ini biasanya hidup di air tawar yang jernih, air laut atau tempat lembab dan jarang sebagai parasit. Tubuh memiliki dua mata dan tanpa alat hisap.
Hewan ini mempunyai kemampuan yang besar untuk beregenerasi dengan cara memotong tubuhnya seperti tampak pada gambar 5 di atas.
Contoh Turbellaria antara lain Planaria dengan ukuran tubuh kira-kira 0,5 – 1,0 cm dan Bipalium yang mempunyai panjang tubuh sampai 60 cm dan hanya keluar di malam hari.
Permukaan tubuh Planaria bersilia dan kira-kira di tengah mulut terdapat proboscis (tenggorok yang dapat ditonjolkan) keluar


Trematoda






Hewan Trematoda memiliki tubuh yang diliputi kutikula dan tak bersilia. Pada ujung anterior terdapat mulut dengan alat penghisap yang dilengkapi kait. Tubuh dengan panjang lebih kurang 2,5 cm dan lebar 1cm serta simetris bilateral.
Trematoda termasuk hewan hemafrodit,dan sebagai parasit pada Vertebrata baik berupa ektoparasit (pada ikan) maupun sebagai endoparasit. Contoh hewan Trematoda adalah cacing hati atau Fasciola hepatica (parasit pada hati domba), Fasciola gigantica (parasit pada hati sapi) dan cacing hati parasit pada manusia (Chlonorchis sinensis) serta Schistosoma japonicum (cacing darah).
Nah, berikut ini akan diuraikan mengenai daur hidup beberapa jenis cacing yang termasuk kelas Termatoda.• Cacing dewasa bertelur di dalam saluran empedu dan kantong empedu sapi atau domba. Kemudian telur keluar ke alam bebas bersama feses domba. Bila mencapai tempat basah, telur ini akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Mirasidium akan mati bila tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea auricularis-rubigranosa).
• Di dalam tubuh siput ini, mirasidium tumbuh menjadi sporokista (menetap dalam tubuh siput selama + 2 minggu).
Sporokista akan menjadi larva berikutnya yang disebut Redia. Hal ini berlangsung secara partenogenesis.
• Redia akan menuju jaringan tubuh siput dan berkembang menjadi larva berikutnya yang disebut serkaria yang mempunyai ekor. Dengan ekornya serkaria dapat menembus jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam air.
• Di luar tubuh siput, larva dapat menempel pada rumput untuk beberapa lama. Serkaria melepaskan ekornya dan menjadi metaserkaria. Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya. Perhatikan tahap perkembangan larva Fasciola hepatica.
• Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi

Cestoda
Cacing pita (Cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3m dan terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap. Sedangkan setiap segmen yang menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan. Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.

Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan. Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api. Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.
Contoh Cestoda yaitu:
a) Taenia saginata (dalam usus manusia)
b) Taenia solium (dalam usus manusia)
c) Choanotaenia infudibulum (dalam usus ayam)
d) Echinococcus granulosus (dalam usus anjing)
e) Dipylidium latum (menyerang manusia melalui inang protozoa)

Selanjutnya akan diuraikan beberapa dari cacing parasit tersebut, salah satunya yaitu::
a. Taenia saginata
Cacing ini parasit dalam usus halus manusia. Perbedaannya dengan Taenia solium hanya terletak pada alat pengisap dan inang perantaranya. Taenia saginata pada skoleksnya terdapat alat pengisap tanpa kait dan inang perantaranya adalah sapi. Sedangkan Taenia solium memiliki alat pengisap dengan kait pada skoleksnya dan inang perantaranya adalah babi.

Daur hidup Taenia saginata Dalam usus manusia terdapat proglotid yang sudah masak yakni yang mengandung sel telur yang telah dibuahi (embrio). Telur yang berisi embrio ini keluar bersama feses. Bila telur ini termakan sapi, dan sampai pada usus akan tumbuh dan berkembang menjadi larva onkoster. Larva onkoster menembus usus dan masuk ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limpa, kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang disebut Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang disebut Cysticercus (sistiserkus). Manusia akan tertular cacing ini apabila memakan daging sapi mentah atau setengah matang.
Dinding Cysticercus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks menempel pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh membentuk proglotid yang dapat menghasilkan telur. Bila proglotid masak akan keluar bersama feses, kemudian termakan oleh sapi. Selanjutnya telur yang berisi embrio tadi dalam usus sapi akan menetas menjadi larva onkoster. Setelah itu larva akan tumbuh dan berkembang mengikuti siklus hidup seperti di atas. Perhatikan gambar daur hidup Taenia saginata berikut!

PERANAN
Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
memutuskan daur hidupnya,
menghindari infeksi dari larva cacing
tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan
tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

Read More..

Coelenterata











Ciri-ciri :
Memiliki rongga tubuh sbg alat pencernaan

Memiliki sel penyengat (cnidoblas/ nematokis)

Simetri radialBentuk polip (tabung) dan medusa(lonceng / payung)

Merupakan hewan diploblastik

Reproduksi secara sexual dan asexual.Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler.


KLASIFIKASI


HYDROZOA

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif.
Contoh lain adalah Obelia.


SCYPOZOA
Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva.

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai. Larva disebut Þ Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.


ANTHOZOA

Tidak mempunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya Þ Polip). Contoh jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut Þ Sifonoglifa.



CTENOPHORA

Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki mematokis.



Peranan

memberi warna taman laut tampak indah

sebagai barier/ penghalang pantai terhadap ombak

sebagai bahan makanan

sebagai bahan obat-obatansebagai bahan kosmetik

Read More..

Sabtu, 21 Maret 2009

PORIFERA

Porifera adalah hewan air yang hidup di laut. Hidupnya selalu melekat pada substrat (sesil) dan tidak dapat berpindah tempat secara bebas.


Ciri utamanya memiliki lubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum.

Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka disebut pencernaan Intrasel.

Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut Spongin dan terdiri dari duri yang disebut Spikula.

Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi yang tinggi.

Berdasarkan spikulanya porifera dibedakan menjadi
1. CALCAREA : Sycon dan Cluthrina
2. HEXACTINELLIDA : Pheronima
3. DEMOSPONGIA : Euspongila, Spongila (bertubuh lunak) yang digunakan orang untuk alat pembersih kaca dan lainnya.

TIPE SISTEM PEMBULUH AIR YANG DIMILIKI OLEH PORIFERA


1. Ascon
2. Sycon
3. Leucon




Read More..