Jumat, 30 Desember 2011

Virus

Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri(bakteri filter) Ilmu tentang Virus disebut Virologi A.SEJARAH PENEMUAN VIRUS - Penemuan virus dimulai oleh penelitian Dimitri Ivanowsky (1892) dari Rusia tentang penyakit tembakau yang disebut mozaik tembakau. Penyakit ini memiliki tanda berupa bercak kuning pada daun tembakau. Ivanowsky menduga penyebab penyakit tersebut adalah bakteri - M. Beyerinck dari Belanda (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Dari percobaan yang dilakukannya Beyerinck menduga bahwa “bakteri” penyebab mozaik tembakau berukuran sangat kecil - Wendell M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TMV = Tobacco Mozaic Virus). B. CIRI-CIRI VIRUS 1. Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel (bersifat aseluler) karena tidak memiliki protoplasma dan organel sel 2. Virus hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN atau ADN) di bagian dalamnya. 3. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. 4. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). 5. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi 6. Jika berada diluar organism virus akan membentuk Kristal 7. Memiliki ukuran ultra mikroskopik dan lebih kecil dari bakteri, yaitu sekitar 20 – 300 milimikron Beberapa ahli masih berbeda pendapat tentang virus, apakah virus termasuk benda mati ataukah makhluk hidup. Virus dianggap benda mati karena dapat dikristalkan dan bersifat aseluler (bukan sel) Virus dianggap makhluk hidup karena dapat bereproduksi di dalam organisme. C. BENTUK VIRUS Bentuk virus bermacam-macam, ada yang memanjang (batang), oval, bulat, dan seperti huruf T (virus T). D. STRUKTUR VIRUS Satu unit lengkap virus yang mampu menginfeksi organism disebut Virion. Virus terdiri 2 bagian yaitu: 1. Ba 2. Bagian luar atau selubung yang disebut kapsid berupa protein. Unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer Berdasarkan asam nukleat yang dikandungnya, virus dibedakan menjadi virus DNA dan Virus RNA. Virus yang menyerang manusia umumnya merupakan virus RNA, contohnya virus influenza Di dalam isi virus terdapat beberapa enzim Virus yang menyerang bakteri disebut Bacteriofag (disingkat FAGE) dan berbentuk T. Virus T memiliki bagian-bagian: 1. Kepala, yang terdiri atas DNA di dalam dan kapsid di bagian luar 2. Leher 3. Selubung ekor 4. Serabut ekor, yang berfungsi untuk melekatkan diri pada inangnya 5. Bagian dasar ( Baseplate) E. REPRODUKSI VIRUS Virus dapat berkembang biak jika berada di dalam tubuh makhluk hidup. Hal ini karena virus tidak dapat melakukan metabolism menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan untuk menghasilkan virus baru. Oleh karena itu virus harus mengambil senyawa-senyawa tersebut dari tubuh inangnya. Jika dianalogikan, ketika menyerang inangnya maka virus seperti penjajah yang akan menguasai tubuh inang tersebut dan mengambil senyawa-senyawa yang dibutuhkan dalam membentuk virus-virus baru. Berdasarkan tahap-tahapannya, reproduksi virus dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Daur Litik 2. Daur Lisogenik Daur Litik Tahap pada daur litik yaitu: 1. Fase Adsorbsi Virus melekatkan diri pada inang dengan menggunakan serabut ekornya 2. Fase Penetrasi/Injeksi Virus menyuntikkan isi berupa DNA ke dalam sel inang, selubung virus tertinggal diluar 3. Fase Eklipase Setelah DNA virus masuk ke dalam inang, DNA akan mengambil alih fungsi DNA baktri (inang) 4. Fase Sintesis DNA virus mengontrol inang dan mengambil senyawa-senyawa inang untuk membentuk komponen tubuh (kepala, ekor) 5. Fase Perakitan/Assembling Komponen yang telah dibentuk dirakit menjadi virus-virus baru 6. Fase Lisis Virus-virus baru semakin menekan dinding bakteri sehingga dinding bakteri pecah (lisis) dan viru-virus tersebut keluar dari tubuh inangnya Daur lisogenik Tahap pada daur lisogenik yaitu: 1. Fase Adsorbsi Virus melekatkan diri pada inang dengan menggunakan serabut ekornya 2. Fase Injeksi/Penetrasi Virus menyuntikkan isi berupa DNA ke dalam sel inang, selubung virus tertinggal diluar 3. Fase Penggabungan DNA virus bergabung denganDNA bakteri /Plasmid membentuk Profage, DNA virus menjadi tidak aktif 4. Fase Pembelahan DNA bakteri melakukan replikasi, dilanjutkan pembelahan sel bakteri. DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri juga ikut melakukan replikasi. Dua sel baktri hasil pembelahan akan memiliki profage (Gabungan DNA bakteri danDNA virus) 5. Fase Sintesis DNA virus menjadi aktif dan mengontrol inang. Virus mengambil senyawa-senyawa inang untuk membentuk komponen tubuh (kepala, ekor) 6. Fase Perakitan Komponen yang telah dibentuk dirakit menjadi virus-virus baru 7. Fase Lisis Virus-virus baru semakin menekan dinding bakteri sehingga dinding bakteri pecah (lisis) dan viru-virus tersebut keluar dari tubuh inangnya F. PERANAN VIRUS BAGI KEHIDUPAN 1. PERAN YANG MERUGIKAN Pada Bakteri : 1.1. Bakteriofage (virus yang menyerang bakteri, contohnya bakteri Eschericia coli) Pada Tumbuhan : 2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun tembakau. 2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau. 2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman jeruk Pada Hewan : 3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik. 3.1 FMD (Foot and Mouth Disease) Pada Manusia : 4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B. 4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies 4.3. Virus Polio >> penyebab polio 4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air 4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa 4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah 4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS 2. PERAN MENGUNTUNGKAN a. Pembuatan vaksin Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon. b. Pembuatan antitoksin c. Melemahkan bakteri

Tidak ada komentar: